TENTANG GURU / MURSYID.......
Dalam perjalanan seorang salik / orang yang menempuh jalan untuk menuju ALLAH, pada umumnya seseorang akan memerlukan guru pembimbing, walaupun itu bukan hal mutlak seperti nabi Isa as yang begitu lahir langsung boleh berbicara dan jadi guru bagi orang2. Namun yang seperti itu sangatlah jarang terjadi.
Umumnya seseorang perlu seorang guru sebagai "guru utama" yang membimbingnya. lalu setelah bertahun-tahun dia cukup kuat, mungkin akan dipertemukan dengan guru2 penyambung lainnya untuk menambah keilmuannya. melengkapi apa yang belum pernah diperoleh dari gurunya. Guru manusia yang terakhir bagi seseorang adalah "dirinya sendiri"
Walaupun seseorang boleh berjalan sendiri tanpa bimbingan seorang guru, namun memang sangat jarang ada yang berhasil mencapai tujuan. ini karena seorang guru pembimbing sebenarnya memiliki cahaya "pengajaran" dari karunia Allah kepadanya, yang mana itu adalah "benih Makrifatullah" yang boleh diwariskan secara gaib kepada murid2nya yang melalui jalan yang ditempuhnya. Benih Makrifatullah inilah yang sebenarnya berharga dari seorang guru, inilah yang diperlukan seorang murid. Dan untuk mendapatkannya, harus melalui jalan yang dilalui sang guru. Jika berjalan sendiri, sulit mendapatkan benih Makrifatullah itu, sebab itu sudah masuk ranah gaib yang tidak boleh dijangkau akal manusia.
Jikalau ada, barang setitik saja cahaya dihatiku, maka semoga cahaya itu boleh berguna bagimu.......
-Syaikh Muhammad Zuhri-
Sheikh Aleey Abdul Qadir
KEBERKATAN MURSYID
Tanda keilmuan dan amal adanya pertalian sanad dengan Mursyid yang haq, ia membawa kerendahan hati dan adab yang baik walaupun ilmu dan amal yang diberi sedikit.
Tanda ilmu dan ibadah tiada pertalian barakah, ia membawa kesombongan diri dan kurang adab walaupun ilmu dan amalnya amat hebat.
Penyakit hati tiada boleh diubati oleh para ulama zahir atau para ustaz yang hanya ilmu zahir melainkan kena bertali sanad dengan Mursyid yang Haq.
Justeru itu bertali dengan Mursyid amat penting untuk mendapat barakah yang akan membawa penyembuhan hati dan adab yang baik, keberkatan dalam kehidupan dan usaha yang dilakukan.
Tiada penting Sang Mursyid mengenali kita, yang penting hadir Cinta kita kepadanya dan ikuti ajarannya dengan baik, ambil sanad dari rantaian para muridnya yang benar, insya Allah akan mengalir keberkatannya kepada kita dan kita akan merasai perubahan pada tauhid, jiwa dan adab.
Jika ada murid yang bersanad Mursyid yang benar tetapi tidak membuah kerendahan hati dan adab, ada permasalahan yang menghalang dirinya, ada keegoan tersembunyi dan batinnya, dia tiada menyerah sepenuhnya pada Mursyid walaupun ada Cinta.
Sang Mursyid ibarat matahari yang memancar pada setiap hati muridnya, namun ada hati yang tiada dapat menerima pancaran tersebut lantaran tebalnya 'hutan' dalam hati mereka.
Cahaya Mursyid bukan sahaja membawa kerendahan hati dan adab, tetapi membuka rahsia-rahsia Makrifat dan Ladunni dari alam Jabarut dan Lahut.
Setiap wilayah ada penjaganya atau menterinya, kita perlu bertemu penjaga untuk masuki wilayah tersebut. Begitu juga alam Jabarut dan Lahut ada penjaganya, maka perlu bertemu para Mursyid untuk masuki wilayah tersebut.
Wallahualam.
Walid Ibrahim al Malik
0 comments:
Catat Ulasan