NAFAS HADRAMAUT

 


NAFAS HADRAMAUT

“MUUTU QABLA AN TAMUUTU ” yang
artinya “matilah sebelum mati” adalah Nasehat Rasulullah yang sarat dengan makna.
Maka KEMATIAN pada hakikatnya adalah terbebasnya RUH (ruhani) dari JASAD (jasmani).

upayakanlah dalam kehidupan ini RUH (ruhani) kita tidak terkungkung oleh JASMANI atau tidak terkungkung oleh HAWA NAFSU.. KHAWAS FI KHAWAS
Upayakanlah RUH (ruhani) kita mengendalikan HAWA NAFSU..!!
bukan HAWA NAFSU yang mengendalikan RUH (ruhani) kita.

Tanpa yang HIDUP, JASAD tidak ada arti nya.
Tetapi JASAD/ benda mati ini lah yang dijaga dan diutamakan oleh kebanyakan orang di dunia ini. Sedangkan semua tahu bila mati kelak, JASAD akan busuk dan di tanam atau di bakar.. Ini menunjukkan bhw MATI adalah bila HIDUP yang MENGHIDUPKAN JASAD tadi, meninggalakan JASAD.

Kebanyakkan manusia pada umumnya, menganggap bahwa “HIDUP” didunia ini, itu hanyalah cukup makan, bergerak, mencari kemewahan, menyelesaikan kepentingan, mencukupi kebutuhan dan keperluan, bekerja dll, mereka mengangap bahwa JASAD kasar mereka itu, hidup dengan sendirinya, yang membolehkan mereka melakukan kerja² harian mereka, tetapi pernahkah mereka berpikir bahwa JASAD mereka itu sebenarnya adalah benda mati yang tidak dapat hidup dan bergerak dengan sendirinya, tanpa ada sesuatu yang menghidupkannya…?
Dimanakah letaknya yang di panggil HIDUP itu ?
Dengan adanya yang HIDUP itu lah JASAD kita ini hidup dan sebenarnya HIDUP itu diam di dalam JASAD kita sendiri, dan HIDUP itulah yang di panggil “DIRI sebenar benarnya DIRI”.

Pernah kah kita terpikir tentang “DIRI” itu atau sekedar mencoba mencari dan mengenalnya..??
Tentunya, persoalan yang akan timbul ialah
dari mana “DIRI” itu,
dimana letaknya “DIRI” itu,
terdiri dari apakah “DIRI” itu,
kemanakah perginya “DIRI” itu apabila JASAD mati, atau dengan kata lain “DIRI” meninggalkan JASAD ???
yang paling penting sekali, bolehkah kita mengenal “DIRI” sebenar-benarnya “DIRI” kita itu..??
NAFAS adalah Rahasia ILAHI
NAFAS itulah yang menuju kepada “ARASHTUL MAJID”
Oleh karena itu hendaklah kita ketahui Ilmu tentang NAFAS

Sabda Rasullullah :
“Awaludin Makrifatullah
Artinya Awal agama adalah mengenal Allah”
Oleh karena itu untuk bisa Makrifat kepada ALLAH maka diberikanya ILMU kepada manusia melalui AKAL dan IMAN, dengan satu harapan agar manusia mengetahui hakekat sebenarnya tujuan mereka ada di dunia ini.
Sebelum mendapatkan AKAL,
orang tersebut harus menghancurkan gumpalan darah kotor di ujung JANTUNG mereka yang menjadi tempat istana iblis.

Sesungguhnya hanya dengan ZIKIR NAFAS sajalah gumpalan darah hitam yang menjadi istana iblis di dalam JANTUNG kita akan hancur, setelah itu baru terpancarlah NUR-QALBU dan kemudian terpancarlah pula MAKRIFAH hingga sesorang itu memakrifatkan dirinya dengan ALLAH Ta’ala sehingga dapatlah diri rahasia ALLAH yang menjadi diri batin kita itu membuat hubungan dengan diri ZATUL HAQ Tuhan Semesta Alam.
Dengan hancurnya gumpalan darah kotor tersebut maka terpancarlah satu NUR dari dalam JANTUNG yaitu NUR QALBU.

Sesungguhnya CAHAYA atau NUR ini adalah HATInya orang Mukmin, artinya hati orang-orang mukmin itu adalah ISTANA ALLAH.
Dengan adanya AKAL maka manusia tersebut akan mempunyai IMAN yaitu keyakinan hakiki terhadap sesuatu atau penerimaannya secara mutlak tanpa ragu-ragu terhadap sesuatu yang diterima melalui ilmu gaib walaupun sesuatu itu tidak bisa diterima oleh logika berfikir manusia.
Kadar kuasa penerimaan terhadap ilmu gaib yang luas ini adalah tergantung kepada kadar tingkat kesucian hati dan jiwa manusia tersebut.

Surah Al-Taghaabun ayat 11
Makin suci hati seseorang dengan ALLAH maka semakin tinggilah tingkat penerimaan ilmu gaib ini.
Pengetahuan ilmu gaib ini dapat dilihat dengan mata bashir, dengan telinga batin dapat pula dirasakan dengan HATI hakiki yang dimiliki orang-orang Arifbillah.

Puncak ZIKIR itu adalah KETENANGAN
Puncak KETENANGAN adalah KELEMBUTAN HATI
Puncak KELEMBUTAN HATI adalah PEMBUKAAN SPIRITUAL
Puncak PEMBUKAAN SPIRITUAL adalah PEMAHAMAN
Puncak PEMAHAMAN adalah KEKUATAN
Puncak KEKUATAN adalah KESABARAN
Puncak KESABARAN adalah KEARIFAN
Puncak KEARIFAN adalah KEPEMIMPINAN
Puncak KEPEMIMPINAN adalah KETELADANAN MORAL
Puncak KETELADANAN MORAL adalah PENJAGAAN DIRI
Puncak PENJAGAAN DIRI adalah KEIMANAN TAUHID SEJATI
Puncak KEIMANAN TAUHID SEJATI adalah KEIHSANAN
Puncak KEIHSANAN adalah KESELAMATAN
Puncak KESELAMATAN adalah KEDAMAIAN
Puncak KEDAMAIAN adalah KEADILAN
Puncak KEADILAN adalah KEMANUSIAAN
Puncak KEMANUSIAAN adalah KEMBALI KEPADA PENCIPTA SEBELUM AJAL TIBA
Puncak KEMBALI KEPADA PENCIPTA SEBELUM AJAL TIBA adalah Keikhlasan TAQWA
Puncak KEIKHLASAN TAQWA adalah KESUCIAN
Puncak KESUCIAN adalah KETANGGUHAN
Puncak KETANGGUHAN adalah KERUHANIAN MURNI.
Puncak KERUHANIAN MURNI adalah KEAGUNGAN
Puncak KEAGUNGAN adalah CINTA ILAHI tanpa syarat.
Puncak CINTA ILAHI tanpa syarat adalah KESEMPURNAAN CIPTAAN
HIDUPlah dengan Cinta
BERNAFASlah dengan Cinta
Hingga MATIlah dengan Cinta
————————————————————————————
” Dan orang-orang yang berjuang untuk (mencari keridhoan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya ALLAH benar-benar beserta (ikut Menemani, Melindungi, Membantu Memudahkan jalan) orang-orang yang berbuat kebajikan. ”
( QS. Al-‘Ankaabut, 69 )
[ Sumber dari KUMPULAN SYAIR SUFI JALALUDDIN RUMI DAN LAINNYA. ]

Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan