DUNIA ADALAH PERMAINAN TAPI AKU BUKANLAH MAINAN
MAKA KELUARLAH LAMPAUI BATASANMU, HINGGA TAK TERHINGGA SALAH DAN BENAR, HAK DAN BATIL, SAKIT DAN SEHAT SEMUA ITU BERDIRI DI ATAS HAWA NAFSU /JIWA .
JIWA BILA IA SUDAH LEPAS DARI KUKUNGKUNGAN HAWA NAFSUNYA BUKAN LAGI JIWA AKAN TETAPI DIRI YANG BUKAN LAGI BERUPA DIRINYA TAPI DIRI SEJATINYA YANG PUNYA DIRI, DIRI DARI YANG BERDIRI SENDIRI YANG TANPA BERSEKUTU DAN IA MUSTAHIL MENYEKUTUKAN DIRINYA PADA MAKHLUK.
DAN JIKA AKU BERKATA MAKHLUK ITU MAKNANYA AKU TIADA DI DALAMNYA NAMUN AKU ADA BERSAMANYA, SEDANG MAKHLUKNYA MUSTAHIL MENGENAL DIRINYA YANG TANPA MELAMPAUI BATASANNYA SEBAGAI MAKHLUK.
MATI DAN HIDUP SATU KESATUAN YANG TIDAK PISAH DARI SIFATNYA, ORANG AWAM MELIHAT MANUSIA MATI NAMUN IA TIDAKLAH MATI MELAINKAN HIDUP, JASADNYA KEMBALI PADA SEMULAH DAN RUHNYA KEMBALI PADA EMPUHNYA RUH, LALU MANAKAH YANG DI MAKSUD MATI...?
YANG MATI ITU BAGI YANG PANDANGANNYA MASIH MELIHAT KEMATIAN DAN MASIH TERHIJAB DARI YANG HIDUP SEDANG YANG HIDUP TENTU MELIHAT HIDUP ITU SETELAH BANGKIT DARI KEMATIAN.
YANG MATI ITU JASAD SEDANG RUH ITU HIDUP, RUH MASUK KEDALAM JASAD MENYATU MENJADI SATU KESATUAN DALAM RASA, MAKA IA MELIHAT DIRINYA HIDUP.
RASA YANG MERASAKAN AKAN NIKMAT DAN PAHIT GETIR NYA DUNIA FANA MAKA DI SEBUTLAH IA JIWA/HAWA NAFSU, SEIRING DENGAN PERJALANAN HIDUP JIWA ITU IA WAJIB MENGENAL RUH YANG SELALU BERSAMANYA YANG TIAP KALI MENGINGATKAN AKAN FITRAHNYA RASA YANG AWAL MULANYA DI WAKTU MASIH DALAM KANDUNGAN.
RASA FITRAHNYA ADALAH NIKMAT RAHMAT RAHIMIA YANG BERSENDIRI YANG BELUM TER CAMPURI OLEH HAWA DAN NAFSU.
RASA WAJIB PULA BAGINYA FANA SEBAB IA MASIH BAKAL CIKAL MENYATU DENGAN JASAD ATAU TUNGGANGANNYA SEBAGAI ALAT MENGKONDISIKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN TENTANG DIRINYA.
JIKA SAJA RASA TIDAK MERUJUK PADA ROH MAKA IA PASTI CONDONG PADA HAWA DAN NAFSUNYA YANG MENGIKUTI HUKUM ALAM MATERI.
NAMUN JIKA RASA LEBUR BERSAMA ROH KETIKA ROH KEMBALI SELAMATLAH IA DARI SIFAT FANANYA DUNIA,
SESUNGGUHNYA TARIKAN DUNIA FANA ITU SANGATLAH KUAT, BAGAIMANA TIDAK MATA LAHIRIA DAN RASA BERADA DI DALAMNYA SEDANG RUH BERADA DI DALAM DIRINYA.
TIMBULLAH PANDANG BAGI ORANG AWAM BAHWA HIDUP ITU PILIHAN DAN TAKDIR ITU BISA DI RUBAH PADAHAL IA BERPANDANGAN SEMPIT MEMANDANGNYA HIDUP ITU.
MAKA LAMPAUI BATASANMU SEBAGAI MAKHLUK MAKA NAMAMU TERTULIS DI LAUHUL MAHFUDZ.
[ Sumber dari Nurlin ArsyadKUMPULAN SYAIR SUFI JALALUDDIN RUMI DAN LAINNYA. ]
0 comments:
Catat Ulasan