MENGENAI PERKARA MAKNA SHALAT SEBENAR SHALAT

 


MENGENAI PERKARA MAKNA SHALAT SEBENAR SHALAT

INNANII ANA-LLAAHU LAA ILAAHA ILLAA ANA, FA'BUDNII.
WA AQIIMISH SHALAATA LIDZIKRII
Artinya :
" Sesungguhnya Aku- ini adalah الله، maka sembahlah Aku.
Dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku."
(QS. Thaha 20 :14)

Huraikan perkara tentang shalat, supaya kita benar-benar faham apa itu shalat sesungguhnya.
Apa shalat Zahir itu ?
Apa shalat Daim itu ?
Dan apa pula shalat Wustha itu ?
Mari kita menyelidiki pengertian ketiga makna shalat tersebut ini.
Semakin bertambah ilmu Haq dan semakin bertambah pula keyakinan kita kepada الله Azza wa Jalla.
امين اللهم امين ...
Kata kalimat Shalat- صلاة diambil dari kata kalimat :
" Washlah - وصلاه, Shallu- صلوا ataupun dari kata Shalawat- صلوة, yaitu :
" Pelekat "
Dalam arti secara umum adalah mentaati dan mengikuti peraturan khusus tertentu dalam berdoa.
" Pelekat " yaitu :
" Pencinta Kepada dicintai "
Shalat adalah :
Mi'raj yang sudah mengosongkan dari dirinya sendiri untuk mencapai yang dicintainya yaitu kekasih Sejati (الله ).
Inilah yang disebut dengan Maqam " Mahmud " yang tertera dalam Al-Qur'an Surah Al- Isra' : 79
عسى أن يبعثك ربك مقاما محمودا
‌‌ ‌‌ (الأسراع ٧٩)
'ASAA AN YAB'ATSAKA RABBUKA MAQAAMAN MAHMUUDAA
Artinya :
" Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkatmu ditingkat (Maqam) yang terpuji."
ألذي نهم على صلاتهم دائمون
(المعرج ٧٠ : ٢٣)
ALADZIINAHUM 'ALAA SHALAATIHIM DAA-IMUUN
Artinya :
" Mereka yang tetap mengerjakan Shalatnya."
(QS. Al-Ma'arij 70 : 23)
********



Shalat adalah :
Untuk menetapkan Hakikat kesadaran yang selalu dijaga dan berjaga.
Perhimpunan antara keadaan terjaga dan terjaga adalah :
" Pertemuan antara Nurani dan akal Budi"
Kondisi ini cuma bisa dialami sesiapapun yang selalu dalam keadaan shalat untuk mengingat الله Ta'ala.
Lebih dalam lagi adalah :
Keadaan ini cuma bisa dirasakan sesiapapun yang bukan sekedar mengerjakan shalat untuk menggugurkan kewajiban melainkan mendirikan shalat, dengan tetap berada dalam keadaan shalat yang terus-menerus tanpa mengenal waktu.
Berbeda dengan shalat fardhu lima waktu dan shalat Sunnat lainnya...
Tetapi shalat ini terus-menerus.
Shalat inilah yang dikenal dengan sebutan Shalat " Da-im "
*******
Sang
Pecinta
adalah :
Selamanya terbenam dalam
Cinta
Sang
Kekasih
.
Yang lainnya itu adalah :
" Shalat-biasa "
Yaitu, pada lima waktu tertentu.
Shalat lima waktu itu diarahkan tujuannya menghadap Qiblat...
Tetapi shalat Daim itu langsung kepada Wajah Tuhan, yaitu :
ولله المشرق واامغرب، فأينما تولوا فثم وجه الله
(البقره : ١١٥)
WA LILLAAHIL MASYRIQUL MAGHRIBU, FA-AINAMAA TAWALLUU FATSAMMA WAJHU-LLAAHU
Artinya :
" Dan kepunyaan الله- lah
Timur
dan
Barat
, maka kemanapun engkau menghadap, disitulah Wajah الله."
(QS. Al- Baqarah 2 : 115)
********
Nah saudara-saudariku Sekalian .......
Jika shalat fardhu dan sunnat adalah :
Shalat tubuh raga jasmaniah, yang diawali dengan pencucian Badaniah dan Hadats besar dan kecil, menutup aurat, dan mengerjakan rukun shalat dari niat shalat hingga salam.
Maka :
Shalat Daim adalah :
Shalatnya
Jiwa
yang diawali dengan menyucikan diri dari penyakit
Hati
, menutup panca indera dari godaan duniawi. Dan mengekalkan rukun shalat Daim dengan Dzikrullah yang terus-menerus.
Wudhu' pada yang satu adalah :
Penyucian diri dari kenajisan Badaniah dan moral.
Pada yang lainnya adalah :
Pemisahan diri, yaitu :
Mengosongkan diri dari diri sendiri.
Wudhu' adalah :
" Pemisahan "
Dan shalat adalah :
" Pekerjaan "
********
Shalat lima waktu adalah :
Shalat Syari'at sesiapa saja bisa melaksanakannya.
Maka :
Ia sudah menunaikan kewajiban dari الله Ta'ala. Sehingga mendapatkan kebaikan, dan terhindar dari keburukan sesuai dengan ungkapan :
إن الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر
" Sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar."
Shalat Sunnat adalah :
Thariqat
yang siapapun ia bisa melakukannya.
Maka memperoleh Cinta dari الله Ta'ala.
Didalam Hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh
Imam
Al Bukhari
, bahwa :
Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
Bahwa الله berfirman :
"Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku- cintai daripada ia mengerjakan apa yang telah Aku- Wajibkan kepadanya.
Dan tidaklah hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan Sunnah. Sehingga Aku- mencintainya.
Jika Aku- mencintainya ....
Maka Aku- menjadi Pendengarannya...
Penglihatan baginya melihat...
Tangan baginya memegang...
Kaki baginya berjalan."
*******



Shalat Daim adalah :
Shalat Hakikat yang siapapun saja terus-menerus mengingat الله، maka :
Ia telah mencapai Hakikat Shalat, yaitu :
" Mengingat الله "
Caranya adalah :
Dengan menghirup Nafas dan terus masuk kebatin.
Lafadznya adalah :
" Hu - ھ "
Dan mengeluarkannya itu dengan cara batin pula yaitu lafadznya adalah :
" Allah - الله "
Hu - ھ adalah :
Ringkasan dari :
'' Huwa - هو "
Yang artinya adalah :
" Dia " yaitu : الله Sendiri.
**********
Saudara-saudariku sekalian yang dimuliakan .........
Dalam Qur'an Surah Al-a'raf 7 : 205 dijelaskan Bahwa :
واذكر ربك في نفسك تضرعا و خيفة و دون الجهر من القول بالغدو و الأصال ولا تكن من الغافلين
WADZKURU RABBAKA FII NAFSIKA TADHARRU'AN WA KHIIFATAN WA DAUNAL JAHRI MINAL QAULI BIL GHUDUWWA WAL ASHAALI WA LAA TAKUN MANAL GHAAFILIIN
" Dan sebutlah nama Tuhan-mu dalam nafasmu (dalam qalbu) dengan merendahkan diri dan rasa takut dengan tidak mengeraskan suara diwaktu pagi dan petang. Dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai."
Maka :
Selama kita bernafas .....
Baik kita itu dalam keadaan berdiri, duduk atau berbaring, maupun dalam keadaan kesibukan kita sehari-hari ...
Selama itu pula kita dalam keadaan mengingat- الله.
Dan dengan ingatan Kepada الله itulah menegaskan tentang keadaan kita ini dimuliakan oleh-Nya dengan Akal, yaitu :
" Orang-orang yang berakal ialah orang-orang yang mengingat الله dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring."
Setelah shalat Daim ....
Fase berikutnya adalah :
" Shalat Wustha "
Yang merupakan shalat
Shalat Wustha didirikan ketika seluruh fase shalat sudah sempurna.
حافظوا على الصلوات والصلاة الوسطى و قوموا لله قانتين
(البقره ٢ : ٢٣٨)
HAAFIZHUU 'ALASH SHALAWAATI WASH SHALAATIL WUSTHAA WA QUUMUU LILLAAHI QAANITIIN
" Peliharalah semua shalatmu dan (peliharalah) Shalat Wustha. Berdirilah untuk shalat dalam keadaan shalatmu yang khusyuk."
(QS. Al-Baqarah 2 : 238)
********
Wustha adalah :
" Pertengahan "
Pusat atau sentral poros.
Sebagian para Ulama menafsirkan shalat Wustha adalah sebagai shalat Ashar.
Tetapi suratan Ayat menyebutkan :
" Semua shalatmu "
Yang didalamnya tentu termasuk shalat Ashar.
Sedangkan shalat Wustha disebutkan diluar itu .....
Sebagaimana shalat Daim.
Shalat Wustha melengkapi wilayah batiniah manusia.
Shalat Wustha adalah :
" Shalat Jantung "
Pungsi jantung bagaikan Raja bagi seluruh anggota tubuh manusia.
Jantung adalah.:
Tonggak kehidupan permanen tubuh yaitu :
Pemompa darah keseluruh sendi-sendi tubuh.
Bahkan mata saja disebut sebagai cermin jantung yang apapun terjadi padanya akan tampak pada matanya.
Begitu pula dengan apa yang dilihat oleh indera ..... Seketika informasinya dikirim ke jantung.
Dan bila Ma'rifat diartikan sebagai keadaan melihat setelah
Kasyaf
atau terbuka Hijab dan Tajalli atau menerima Nur
Cahaya
, maka :
Itulah yang berkaitan dengan
Mata
.
Dalam Hadits Qudsi :
Rasulullah bersabda bahwa الله berfirman :
" Aku- jadikan didalam tubuh anak Adam itu suatu mahligai yaitu Qasrun (Singgasana kerajaan Diri) yang didalamnya ada Shadrun (Singgasana kesadaran), yang didalamnya (lagi) ada Qalbun (mahkota hati, dan didalamnya (lagi) ada Fu'ad (jantung hati, kema'rifatan diri), yang didalamnya (lagi) ada Lubbun (Nurani, lubuk terdalam, desiran), dan didalamnya (lagi) ada Sirrun (Rahasia hati, kehendak), dan didalamnya (lagi) adanya :
"
Aku
"
*******
Saudara-saudariku sekalian ............
Di Ibaratkan mata ...
Maka Qasrun adalah :
Kelopak mata kita.
Shadrun adalah :
Selaput mata putih kita.
Qalbu adalah :
Mata kita
Fu'ad adalah :
Pupil atau anak- mata kita.
Syaqaf adalah :
Lensa mata kita.
Lubbun adalah :
Retina.
Dan Sirrun adalah :
Penglihatan kita.
Maka :
Saudara-saudariku sekalian ...........
Jika pintu Qasrun tertutup ..
Maka :
Tidak akan ada jalan masuk bagi
Cahaya
.
Jika Shadrun buram ...
Maka :
Cahaya tidak bisa diterima oleh Fu'ad.
Sebab :
Cahaya itu memusatnya pada Syaqaf sebelum bayangannya itu dibawa ketempat Lubbun.
Dan Sirrun itu :
Sebagai fase
Terakhir
kita.
Ini tergantung pada proses awal kita.
Nah ......
Ketika penglihatan kita sedang berlangsung .....
Yang terjadi pada mata kita itu, itulah sesungguhnya memulangkan cahaya kepada asalnya cahaya.
Dan ketika kita sudah sampai pada Shalat Wustha yaitu :
Yang kita lihat sebenarnya
Adalah :
" Cahaya Maha
Cahaya
"
Jika demikian saudara-saudariku sekalian ......
Yang berlaku adanya pada kita saat keadaan melihat
Adalah :
فأينما تولوا فثم وجه الله
FAA- AINAMAA TAWALLUU FATSAMMAA WAJHU-LLAAHU
Yaitu :
Maka : Kemanapun engkau berpaling muka .....
Disitulah Wajah Allah.
**********
Jadi saudara-saudariku sekalan .......
Jalan menuju keadaan Ma'rifat itu adalah :
Dengan melaksanakan shalat Wustha.....
Bila dengan jantung atau hati ....... Maka :
Merujuk pada Jantung Al-Qur'an....
Yaitu :
" وليطلتف"
(Walyathalataf)
: Berlemah- lembut seperti termaktub dalam Surah :
" Al-kahfi 18 : 19
Bila dengan jantung Lahiriah organ tubuh kita ini, maka menghidupkan :
" Dzikir Tahlil "
Dengan penekanan kita kepada kalimat kata :
" Illaa-Llaahu - الا الله "
Pada detak jantung kita ini.
Jika dengan mata kita ....
Maka dengan pandangan kita yang teduh dan meneduhkan, yaitu :
Pandangan yang baik pada Al-Khaliq dan Makhkuq.
Rasululllah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :
" Sesungguhnya ada dua hal pada dirimu yang الله cintai, yaitu lemah-lembut dan tidak mudah marah'."
(HR. Al- Muslim)
Apabila shalat Daim diawal dengan penyucian diri dari penyakit hati .....
Maka shalat Wustha lah yang sebenarnya penjagaan hati .....
Supaya kita tidak lagi disinggahi oleh penyakit-penyakit hati.
******
Nah saudara-saudariku hamba الله‌ sekalian ......
Inilah penjelasan tentang pemahaman shalat yang menyangkut kebaikan dan mencegah kemungkaran, baik lahiriah maupun ruhaniah, baik penyakit duniawi maupun penyakit hati........
Dengan shalatlah jiwa kita menjadi tenang, tentram dan damai.
Inilah makna ketiga pengertian hakikat makna shalat, dari yang Zahir berupa Shalat Syari'at Fiqih ....
Berupa Shalat Hakikat atau Da-imun Shalat ....
Dan berupa shalat Ma'rifat (Diri batin) dengan shalat Wustha.
Semoga ada bermanfaat Kalam ilmu ini untuk Anda yang saya petik dalam
Kitab :
Ash-Shalat. Bab : 9 dalam Buku : " Ana Al-Haq " dari Syaikh Ibrahim Gazul - Ilahi.
Mengungkap Rahasia Sufi besar : Mansyur Al- Hallaj
" Ana Al- Haq " dan bertepatan jantung menuju Ma'rifat dalam buku : Ma'rifat Cinta "
لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد يحيي و يميت وهو على كل شيء قدير
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه و بارك وسلم عليه
امين اللهم امين
فنوليس اسلي داري ✍️ :
جعفر الدين الجيلان الصدق




Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan