ﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﺮﻳﻀﺔ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﻣﺴﻠﻢ ﻭﻣﺴﻠﻤﺔ
Mencari Ilmu itu wajib bagi ummat Islam , baik laki-laki maupun Perempuan
ﺍﻧﻤﺎﺍﻻْﻋﻤﺎﻝ ﺑﺎﻟﻨﻴﺎﺕ
Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung pada niatnya.
Kenapa ? karena niat merupakan barometer untuk meluruskan amal perbuatan. Apabila niat itu baik maka amal perbuatan akan menjadi baik dan sebaliknya apabila amal itu jelek maka perbuatan tersebut otomatis jelek juga
Sabda Nabi SAW :
ﻭﻋﻦ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻛﻢ ﻣﻦ ﻋﻤﻞ ﻳﺘﺼﻮﺭ ﺑﺼﻮﺭﺓ ﺍﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺪ ﻧﻴﺎ ﻭﻳﺼﻴﺮ ﺑﺤﺴﻦ ﺍﻟﻨﻴﺔ ﻣﻦ ﺍﻋﻤﺎﻝ ﺍﻻﺧﺮﺓ . ﻭﻛﻢ ﻣﻦ ﻋﻤﻞ ﻳﺘﺼﻮﺭ ﺑﺼﻮﺭﺓ ﺍﻋﻤﺎﻝ ﺍﻻﺧﺮﺓ ﺛﻢ ﻳﺼﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺪ ﻧﻴﺎ ﺑﺴﻮﺀ ﺍﻟﻨﻴﺔ
Dari Nabi SAW : Banyak amal perbuatan yang berbentuk amal dunia lalu menjadi amal akherat,sebab niat yang bagus. Dan banyak juga amal perbuatan yang kelihatannya amal akherat namun karena niat yang buruk maka menjadi amal dunia.
Ilmu adalah cahaya
dan mencari ilmu adalah wajib . Namun jika tidak dibarengi dengan niat yang kuat rasanya malaslah untuk datang ke majlis ta lim. Padahal Sabda Nabi SAW menyatakan Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari Ilmu , maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Syurga
Sabda Nabi SAW
ﻗﺎ ﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻣﻦ ﺗﻌﻠﻢ ﺑﺎ ﺑﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻳﻨﺘﻔﻊ ﺑﻪ ﻓﻰ ﺍﺧﺮﺗﻪ ﻭﺩ ﻧﻴﺎﻩ ﺍﻋﻄﺎ ﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﺧﻴﺮﺍ ﻟﻪ ﻣﻦ ﻋﻤﺮﺍﻟﺪ ﻧﻴﺎ ﺳﺒﻌﺔ ﺍﻻﻑ ﺳﻨﺔ ﺻﻴﺎﻡ ﻧﻬﺎﺭﻫﺎ ﻭﻗﻴﺎﻡ ﻟﻴﺎﻟﻴﻬﺎ ﻣﻘﺒﻮﻻ ﻏﻴﺮﻣﺮﺩﻭﺩ
Barang siapa belajar satu BAB dari Ilmu yang bermanfaat untuk akhirat dan dunianya , maka Allah akan memberi kebaikan kepada orang tersebut dengan lebih baik dari pada perkara dunia yang ia berpuasa tujuh ribu tahun pada siang harinya dan sholat sunat pada malam harinya dengan diterima dan tidak ditolak sama sekali..
Apa jawab N.Sulaiman AS ketika Allah menyuruh Nabi Sulaiman AS untuk memilih antara Ilmu dan harta.
Ternyata Nabi Sulaiman AS memilih Ilmu , dengan alasan sebagai berikut :
1. Ilmu lebih utama dari pada harta , karena Ilmu warisan Nabi ( Milik para Nabi ) . Sedang Harta adalah warisan Qorun dan Fir aun.
2. Ilmu menjaga kita , sedangkan harta harus kita yang menjaganya.
3. Ilmu ibarat teman hidup di dunia ini dan harta ibarat musuh kita . Sebab kita punya Ilmu akan bermanfaat untuk kehidupan manusia di dunia akherat , sedangkan kalau kita banyak harta akan menjadi musuh , mengapa ? karena harta menjadi orang banyak yang iri dan dengki.
4. Orang banyak Ilmu menjadi Alim dan tidak di juluki kikir , tetapi orang banyak harta bisa jadi mendapat julukan kikir / pelit.
5. Ilmu dapat menolong seseorang tetapi harta malah mencelakakan seseorang.
6. Orang punya Ilmu tidak akan berkurang , tetapi orang punya harta bisa jadi akan semakin berkurang / surut
7. Orang punya Ilmu akan rendah hati tetapi orang punya banyak harta , bisa jadi orang sombong / congkak
8. Ilmu dapat menyinari hati sedangkan harta akan menyebabkan hati gelap atau keras.
Bagaimana mungkin dapat dibayangkan Allah terhijab oleh sesuatu, padahal Dia yang menampakkan segala sesuatu.
Bagaimana mungkin dapat dibayangkan Allah terhijab oleh sesuatu, padahal Dia yang tampak nyata dengan segala sesuatu.
Bagaimana mungkin dapat dibayangkan Allah terhijab oleh sesuatu, padahal Dia yang terlihat di setiap sesuatu.
Bagaimana mungkin dapat dibayangkan Allah terhijab oleh sesuatu, padahal Dia yang tampak pada tiap-tiap sesuatu.
Bagaimana mungkin dapat dibayangkan Allah terhijab oleh sesuatu, padahal Dia yang nyata sebelum adanya tiap-tiap sesuatu.
Bagaimana mungkin dapat dibayangkan Allah terhijab oleh sesuatu, padahal Dia lebih jelas dari segala sesuatu apapun.
Bagaimana mungkin dapat dibayangkan Allah terhijab oleh sesuatu, padahal Dia Esa, tidak ada sesuatu apapun bersama-Nya.
Bagaimana mungkin dapat dibayangkan Allah terhijab oleh sesuatu, padahal Dia lebih dekat kepadamu dari segala sesuatu.
Bagaimana mungkin dapat dibayangkan Allah terhijab oleh sesuatu, padahal andaikan tak ada Dia, niscaya tak akan ada segala sesuatu.
Bila Allah hendak memberi petunjuk dan membuka hijab kepada seorang hamba tentang diri-Nya, maka Ia menutup pandangan hamba dengan tirai kesucian-Nya, sehingga hamba itu tidak mampu melihat sesuatu selain wujud-Nya. Karena pada hakikatnya wujud akwan (keadaan) itu bersifat adamiyyah (sesuatu yang tidak ada). Sebagaimana pula kata pujangga arab: “Camkanlah, bahwa segala sesuatu selain Allah itu palsu belaka. Dan tiap-tiap nikmat kesenangan dunia itu, pasti akan rusak lenyap”.
Tak ada hijab
Dapat ditarik kesimpulan, bahwa pada hakikatnya Allah itu tidak terhijab oleh sesuatu apapun, sebab keberadaan sesuatu yang bersifat adamiyah tidak mungkin dapat menghijabi Allah. Bahkan sebaliknya, makhluk yang bernama manusia itulah yang terhijab, sehingga tidak dapat melihat adanya Allah. Sebab sekiranya ada sesuatu yang mampu menghijabi Allah, berarti sesuatu itu dapat menutupi wujud Allah. Jika ada yang mampu menutupi-Nya, berarti wujud Allah dapat terkurung oleh sesuatu yang mengurung-Nya, maka sesuatu yang terkurung, sudah pasti dapat dikuasai oleh yang mengurung. Maha Suci Allah dari sangkaan orang-orang yang jahil (bodoh), padahal Allah yang berkuasa atas semua makhluk-Nya.
Para ‘arifin billah berkata:
"Segala sesuatu selain Allah pada hakikatnya tidak ada" . Maksudnya, keberadaan Allah tidak dapat disamakan dengan sesuatu apapun. Wujud sesuatu selain Allah tak ubahnya wujud bayangan yang selalu bergantung kepada yang memberi bayangan. Melihat bayangan tanpa mengetahui sumber bayangan, berarti terhijab oleh sesuatu yang hakikatnya tidak ada.
( Sumber dari FB )
0 comments:
Catat Ulasan