KENALI AHLUSUNNAH WAL' JAMA'AH

 


KENALI AHLUSUNNAH WAL' JAMA'AH*

Sering kita mendengar istilah "ASWAJA" atau singkatan dari istilah "Ahlussunnah Wal' Jama'ah"
Istilah "Ahlussunnah Wal' Jama'ah" ini muncul dari satu istilah yang sangat popular didalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud No. 4597 seperti berikut ini;
Diriwayatkan dari sahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan;
أَلَا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فِينَا فَقَالَ: أَلَا إِنَّ مَنْ قَبْلَكُمْ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ افْتَرَقُوا عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَإِنَّ هَذِهِ الْمِلَّةَ سَتَفْتَرِقُ عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ: ثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ، وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَهِيَ الْجَمَاعَةُ
“Ketahuilah, ketika sedang bersama kami Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ketahuilah! Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian dari kalangan ahli kitab berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan, dan umatku akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Tujuh puluh dua golongan masuk neraka dan satu golongan masuk syurga, yaitu Al-Jama’ah.”
(HR. Abu Daud no. 4597)
Pada hadits diatas terdapat istilah "Al-Jama'ah" yang kemudian menjadi popular dengan istilah "Ahlu Sunnah Wal' Jama'ah".
Perkara pokok pemahaman Akidah "Ahulussunnah Wal' Jama'ah" selalu disandarkan kepada Aliran Teologi Akidah Ketuhanan yang Bermazhab "Al-Asy'ariyyah" dan "Al-Maturidiyyah".
Jika didalam Mahzab Fiqh, kita akan mengenal empat Imam Mahzab seperti;
1) Imam Hanafi
2) Imam Malik
3) Imam Syafi'e
4) Imam Hambali
Maka didalam Mahzab Akidah Teologi ASWAJA, kita hanya akan mengenal dan memiliki dua Imam utama saja, yaitu;
1) Imam Abu Hasan Al-Asy'ari
2) Imam Abu Mansur Al-Maturidi
Pendiri Mahzab Teologi Aliran Al-Asy'ariyyah adalah Imam Abu Hasan Al-Asy'ari yang bernama lengkap Beliau adalah;
Abu Hasan Al-Asy'ari Ismail bin Ishaq bin Salim bin Ismail bin Abdillah bin Musa bin Bilal bin Abi Burdah bin Abu Musa Al-asy'ari.
Beliau lahir di Bashrah pada tahun 260H/875 M dan masih merupakan keturunan dari Sahabat Rasulullah saw, Abu Musa Al-Asy'ari yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Rasulullah saw.
Pada mulanya, Imam Abu Hasan Al-Asy'ari merupakan Tokoh Filosof beraliran Mu'tazillah yang kemudiannya berpindah haluan menentang Teologi Mu'tazillah yang dianggapnya pemahaman Mu'tazillah telah menyimpang dan menyesatkan Umat Islam.
Pemahaman Imam Abu Hasan Al-Asy'ari juga dipengaruhi oleh pemahaman Kullabiyyah, hingga akhirnya beliau mendirikan pemahaman Mahzabnya sendiri yang dikenali dengan Aliran Teologi "Al-Asy'ariyyah".
Didalam karya tulisannya, Al-Ibanah boleh menjadi persoalan Teologi mendasar, dimana ketika menentukan Sifat bagi Allah swt, Imam Abu Hasan Al-Asy'ari membahagi kepada tujuh Sifat Ma'ani, yaitu Sifat yang Wajib bagi Allah swt, seperti;
1) Sifat Hayat (Maha Hidup)
2) Sifat Qudrat (Maha Kuasa)
3) Sifat Iradah (Maha Berkehendak)
4) Sifat 'Ilmu (Maha Mengetahui)
5) Sifat Kalam (Maha Berkata-kata)
6) Sifat Sama' (Maha Mendengar)
7) Sifat Bashar (Maha Melihat)
Selanjutnya, pemahaman ini berkembang pesat dengan penambahan serta Penyempurnaan 20 Sifat bagi Allah atau yang lebih dikenali dengan istilah "Sifat Dua Puluh (20)" untuk Mensifati Sifat Wajib bagi Sifat-Sifat Allah swt.
Akidah Al-Asy'ariyyah sangat menentang dan menolak pemahaman "Al-Mujassimah". Yaitu pemahaman yang menyerupakan Allah dengan sifat makhluk atau sifat kebendaan lainnya.
Maha Suci Allah, dari sifat Mujassimah, seperti;
Pemahaman yang menyatakan Allah berada di langit dan Allah memiliki tangan dan sifat-sifat lain sebagainya yang menyerupai makhluk.
Padahal, Allah swt tidak menyerupai apa pun, baik dalam bentuk Tashawuri, mahu pun dalam bentuk Takhayyali. Maha Suci Allah dari berbagai penyifatan tersebut.
Untuk menghindari kesalah fahaman didalam memahami Sifat-Sifat yang Wajib bagi Allah swt. Imam Abu Hasan Al-Asy'ari melakukan Tafsiran Ulang (Takwil) didalam menjelaskan ayat-ayat atau hadits tekstual yang berkenaan Sifat-Sifat yang Mutasyabihat bagi Allah dengan pendekatan logik, semisalnya;
"Tangan Allah" seperti yang terdapat pada Surah Al-Fath didalam Al-Qur'an.
Imam Abu Hasan Al-Asy'ari mentakwilkan bahawa yang dimaksudkan "Tangan" itu bukanlah dalam pengertian Hakiki, seperti tangan manusia, melainkan sebagai Majaz atau bentuk kiasan kebahasaan. Kemudian, Imam Abu Hasan Al-Asy'ari mentakwilkan "Yadun" sebagai "Al-Qudrah" atau Kekuasaan bagi Allah swt.
Jika difahami tanpa takwil, maka akan hancur pemahamannya, sebab mustahil bagi Allah memiliki "Tangan", kerana jika Allah memiliki Tangan sebagaimana makhluk bererti Allah menyerupai makhluk. Hal itu jelas mustahil dan bertentangan dengan Nash Al-Qur'an,
"DIA Tidak Menyerupai Sesuatu Apapun".
Pemahaman ini juga dianuti oleh sebahagian Para Imam dan Ulama besar sesudahnya, seperti Imam Al-Ghazali, Imam Ibnu Katsir, Imam Nawawi, hingga Para Imam Muhaditsin lainnya yang popular didalam karya-karya mereka.
Akidah Al-Asy'ariyyah berkembang pesat dari abad ke-11M hingga ke-12 M dan kemudian dijadikan Akidah RESMI Dinasti Ghaznawi di India, lalu berkembang pesat di Pakistan, Afghanistan hingga ke Nusantara.
Sejak Bani Seljuk berkuasa, Teologi Aliran Al-Asy'ariyyah juga berkembang pesat di Baghdad dan India setelah Penguasa Dinasti Seljuk, Nizam Muluk mendirikan Madrasah Nidzamiyyah di Baghdad dan India pada kisaran abad ke 11 hingga ke 14 M.
Aliran Teologi Al-Asy'ariyyah pun dibawa masuk oleh Para Pendakwah Wali Songo ke Nusantara kisaran abad ke-15 M dan berkembang pesat dikalangan Umat Islam di Nusantara hingga hari ini dengan istilah yang popular, iaitu istilah;
"AHLUSUNNAH WAL' JAMA'AH"
Bersyukurlah dan berterima kasihlah kita keatas PERJUANGAN dan USAHA KERAS Ijtihad Para Ulama masa dahulu yang telah mencurahkan segenap pemikiran serta keilmuan mereka dengan keringat dan airmata mereka, sehingga kita mendapatkan kemudahan didalam memahami dan mengamalkan Agama Islam ini.
Inilah Akidah yang Benar dan Aliran Teologi "Al-Asy'ariyyah" yang menjadi PEGANGGAN dan PEMAHAMAN Para Guru-Guru serta Para Ulama-Ulama kita sejak dahulu lagi, kita harus tetap Pegang dan Pertahankan sampai ajal kita tiba nanti.
Inilah Aliran Akidah yang BENAR dan di IKTIRAF...

( Sumber dari Syeh Haqtullah )



Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan