WAJAH
Wajah di dalam wajah kita ada Sembilan bernama :
1. Sirrus sirr,
2. Sirr,
3. Ahdah,
4. Wahdah,
5. Wahdiah,
6. Ahmad,
7. Muhammad,
8. Mustafa
9. Mahmud.
.
Ada Sembilan Tashahud juga yang kita lakukan dalam Sholat 5 waktu..
dan pada waktu-waktu itulah wajah-wajah ini akan keluar.
.
“Inni Wajjahtu wajhiya lillazi fatar-as-samawati wal arda hanifam wama ana min-al-mushrikin.”
.
"Bagi mereka yang belum menjalani Maqam Sholahud daim, maka dia tidak dapat mengeluarkan wajah-wajah ini, karena apabila wajah Ahmad dan Muhammad keluar dan mereka tidak menapaki Maqam Sholahud daim maka itu artinya dia akan mati.
.
Hanya yang sudah mencapai Maqam Sholahud daim saja yang boleh keluarkan wajah-wajah ini.
.
Missalnya untuk pergi ke18.000 Alam, untuk beribadah atau menjalankan tugas Allah. Banyaknya alam ini karena Allah RABBUL ALAMIN dan Nabi Muhammad juga RAHMATALLIL ALAMIN dan kita RAHMATAN FIL ALAMIN..
.
Ilmu tentang wajah-wajah akan terbuka ketika telah menguasai Ilmu tentang Nafas, Anfas, Tanafas dan Nufus, setelah melewati beberapa tahapan, missalnya dengan Nafas Ar-Rahman dan Wajah Ar-Rahman.
.
Dalam hal kita menapaki jalan Tasawuf yaitu jalan Hakekat dan Makrifatullah, diperlukan suatu keikhlasan dan kesungguhan oleh karena itu Guru yang Mursyid dan yang Kasyaf sangat diperlukan untuk memantau dari jarak jauh, maksudnya guru tahu apa yang anak murid mimpikan di malam hari.
.
"Kemampuan untuk “DUDUK DALAM KALIMAH” penting, ini artinya kita harus menguasai Zikir Nafas dan penyucian diri, agar kita mampu menghalau semua yang akan datang mengganggu, mereka yang mencapai tahap suci ini akan dapat berjumpa dengan para Anbiya’ dan para Malaikat, dapat belajar langsung dari mereka, setelah itu akan dapat Bapak dan Ibu “spiritual” kemudian jika maqam meningkat maka akan diberikan nama Rahasia yang dengan nama inilah penghuni langit mengenalinya"
.
Jika saja Roh dapat menembus 7 lapis langit, maka tentu dapat juga menembus 7 lapis bumi, dan pastinya akan dapat mengetahui rahasia-rahasia makhluk yang duduk di semua lapisan ini.
.
Dengan demikian mudahlah bagi mereka untuk menghantar balik makhluk yang asalnya dari lapisan-lapisan ini, pada kondisi ini biasanya gurunya terlebih dahulu sudah membuka rahasia huruf-huruf Muqotat, sebab ini merupakan kunci-kunci perbendaharaan untuk masuk kedalamnya
.
Bagi mereka yang sudah disahkan Mengenal Diri = Mengenal Allah, maka tidak ada yang dapat mengodanya dengan apapun jua, walau godaan tetap saja ada dan juga bagi yang dapat mengenal Diri akan diberi Anugerah Kasyaf (tembus pandang) oleh Allah Ta’ala.
.
Bukti sudah mengenal Diri ialah ketika dia dapat mengeluarkan 9 wajahnya semua. Dan juga, ketika dia telah ditalqinkan oleh gurunya (kafan-kan) dan ketika pintu langit telah terbuka dan dia melihat semua isi langit : Sidratul Muntaha, Baitul Arsy, Arsyillah.
.
Puncaknya adalah ketika masuknya Al-Quran dari langit terus ke Dada dan mendapat kesempatan membaca Al-Quran di Sidratul Muntaha.
.
Allah berfirman di dalam Hadis QudsiNya :
“Hai hambaKu, bila engkau ingin masuk ke HaramilKu (Haramil Qudsiyah), maka engkau jangan tergoda oleh Mulki, Malakut, Jabarut karena alam Mulki adalah setan bagi orang Alim, Alam Malakut adalah setan bagi orang Arif dan Alam Jabarut adalah setan bagi orang yang akan masuk ke Alam Qudsiyah”.
.
Wajib bagi semua manusia mengetahui kapasitas dirinya yaitu berada pada alam yang mana dan jangan mengaku-ngaku sesuatu yang bukan haknya.
.
“Allah menyayangi orang-orang yang mengetahui kadar dirinya dan tidak melewati batas perjalanannya menjaga lisannya dan tidak menyia-yiakan umurnya”.
.
Seorang Alim harus mampu mencapai makna hakekat manusia yang disebut “Tiflul Ma’ani” (Bayi Ma’nawi).
.
Setelah itu harus mendidiknya dengan tetap melakukan Asma Tauhid dan keluar dari alam Jasmani ke alam Ruhani, yaitu alam As-Sirri yang di sana tidak ada sesuatu pun selain Allah. Sirr itu seperti lapangan dari cahaya, tidak ada ujungnya. Inilah Maqam Al-Muwahidin.
.
Berusahalah untuk mencapai ke tahap itu melalui ajaran guru atau orang yang ahlinya. Ada di antaranya sengaja tidak diuraikan dengan lebih lanjut karena sebagiannya adalah rahasia yang perlu dibicarakan secara khusus.
( Sumber dari Ilmu Tauhid )
0 comments:
Catat Ulasan