telah datang
membawa kalimah dari
sumber dari segala cahaya
dalam membawa pesan keselamatan dan kebahagiaan.
Kebenaran itu tak kan
lagi dapat disembunyikan
sebab kebenaran adalah
sumber keabadian
meski jaman tak menghendaki
kehadirannya.."
Sang selendang alam-pun
hadir dengan segala
keramhannya
disetiap helai bulunya
menyimpan kalimah indah
yang tak terhingga
yang dikilaunya
menyembunyikan kilau luhur
yang tak tertampung logika
sebagai rahasia firman
yang tak bisa dikitabkan
Kini ingin sekali memetik
helai-helai bulu itu
dengan senyum misterinya
dengan kekuatan cinta nan santun
Apabila bathin adalah
buku kehidupan
dilembar-lembarnya
CINTA RASUL MENURUT SYEIKH IBNU ATHA’ILLAH...
“Ingatlah, engkau baru akan memperolehi kedudukan mulia dan tinggi di sisi Allah SWT jika engkau benar-benar mengikuti sunnah Nabi SAW. Sebaliknya, engkau justeru akan diremehkan dan jauh dari Allah jika engkau tidak mengikuti Nabi Muhammad SAW.
Allah SWT berfirman, “Katakan (wahai Muhammad), ‘Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosa kalian.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS Ali Imran [3]: 31).
Mengikuti Nabi SAW terwujud dalam dua hal;secara lahiriah maupun batiniah. Aspek lahiriah berupa pelaksanaan shalat, puasa, haji, zakat, jihad di jalan Allah, dan ibadah-ibadah lainnya. Sedangkan aspek bataniah berupa keyakinan akan adanya pertemuan dengan Allah dalam shalat, disertai kekhusyukan dan perenungan maknanya terhadap bacaan-bacaannya.
Jika engkau sedang melakukan amal ketaatan seperti shalat dan membaca Al-Quran, tetapi pada saat itu engkau tidak memiliki rasa takut, tidak berpikir, dan tidak bisa merenungi, berarti penyakit batin telah menghinggapi dirimu, bisa karena kesombongan, ujub atau sejenisnya.”Allah SWT berfirman, “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang jelas.” (QS Al-‘Araf [7]: 146)
Orang yang seperti itu tak ubahnya seperti orang yang sedang terkena penyakit demam. Baginya, semua makanan di mulutnya terasa pahit. Ia sama sekali tak merasakan kenikmatan makanan—yang mengundang selera dan lezat sekalipun—akibat rasa pahit di mulutnya. Orang seperti inni tak akan bisa merasakan nikmatnya ketaatan kepada Allah SWT.”
MencarMencari Ilmu tinggi tinggi tidak kenal MUHAMMAD apalah artinya?i Ilmu tinggi tinggi tidak kenal MUHAMMAD apalah artinya?
0 comments:
Catat Ulasan