SYAHADAT DIRI


SYAHADAT DIRI


Dalam Al-Qur'an surah Al-Araf ayat 172.
Allah SWT berfirman:
وَ اِذْ اَخَذَ رَبُّكَ مِنْۢ بَنِيْۤ اٰدَمَ مِنْ ظُهُوْرِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَ اَشْهَدَهُمْ عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ ۚ اَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۗ قَالُوْا بَلٰى ۛ شَهِدْنَا ۛ اَنْ تَقُوْلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِيْنَ .
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab, Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini,"
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 172).
Disini jelas , singkat dan tegas bahwa yang di ambil Allah pada Diri Manusia , adalah kesaksian jiwa-Nya ( Syahadat jiwa-Nya )
bukan syahadat mulut.
Dan Allah tidak menggunakan Syahadat mulut.
Dalam surah yang lain , Allah juga berfirman :
Allah SWT berfirman:
يٰۤاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ.
ارْجِعِيْۤ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً.
" WAHAI JIWA JIWA YANG TENANG , KEMBALILAH KEPADA TUHANMU DENGAN REDLO DAN DIREDLOI "
Di ayat ini juga jelas , singkat dan tegas bahwa yang di panggil Allah adalah Jiwa Manusia. bukan Jasad ataupun batang tubuh Manusia.
atau yang lain selain JiwaMu.
Pertanyaannya, kenapa Jiwa yang di minta bersaksi...??? dan kenapa Jiwa yg di panggil kembali kehadapan Tuhan...???
jawabnya ialah : karna sebenar benarnya Diri adalah Jiwa yang bernama Nyawa .
tentang Ruch , Dia akan kembali ke sisi Tuhan-Nya.
Jiwalah yang akan bertanggung jawab kelak di hadapan Allah.
sebab itu Allah SWT berfirman :
"WAHAI RUCH YANG TENANG KEMBALILAH KEPADA TUHANMU .
ATAU , AKU MENGAMBIL KESAKSIAN PADA RUCH".
Contoh : "Saat di Dunia ini, pernahkah kita mendengar sebutan Rumah sakit Ruch...??? atau Asuransi Ruch...???
yang ada adalah : "RUMAH SAKIT JIWA DAN ASURANSI JIWA".
( perumpamaan untuk memudahkan faham ).
atau merana Ruch-Nya.
yang ada , MERANA JIWANYA.
ini karena yang bisa merasakan sakit , sehat , bahagia , menderita , dan lain-lain sebagainya adalah Jiwa...!!!
- Jiwa yang merasa, karena Jiwa yang mampu merasa.
- Jiwalah yang bertugas merawat Diri Manusia. sakit dia obati.
lapar dia beri makan.
saat mengantuk Dia tidurkan.
saat hendak bangun , Dia Bangunkan dan lain-lainnya.
Syahadat belum di kata syah jika Manusia belum mengenal akan sebemar benar DiriNya yaitu: Si Jiwa itu tadi.
jika tidak mengenal akan Jiwa , maka Syahadat yang Dia Manusia ucapkan berarti baru sebatas Syahadat Mulut.
sedangkan yg diambil Allah adalah Syahadat Jiwa.
Sekali lagi Allah tidak menggunakan Syahadat Mulut.
Mengenal kepada Jiwa sama halnya juga dengan mengenal kepada Allah. karena Jiwa adalah sebenar benarnya Diri atau Sifat Allah.
ini sesuai dengan Al-hadits bahwa :
من عرف نغسه فقد عرف ربه
" SIAPA YANG MENGENAL DIRINYA , MAKA MENGENAL IA AKAN TUHANNYA "
Sebutan tentang Nur Muhammad , tentang Jiwa , tentang Nyawa , Ruch , Nafas , Dzat , Sifat ,Asma , Afal dan lain-lainnya. itu semua adalah jalan sebuah cerita.
mengenal kepada salah satunya , maka mengenal kepada semuaNya. karena sebutan yang banyak dari semua itu , akan kembali kepada yg SATU ITU JUA.
سود الوحده ف الكثره.
سوحد الكثره ف الوحده
HANYA PERSOALANNYA DI SINI ADALAH :
"ALLAH MEMINTA KESAKSIAN PADA JIWAMU. YANG DI MINTA, PENGENALAN PADA JIWAMU.
JIWA INI JUGA YANG DI MINTA ALLAH UNTUK KEMBALI KEPADANYA. BUKAN YANG LAIN...!!!
Jelas juga di sini bahwa siapa yang mengenal Ia akan JiwaNya maka akan taulah ia tentang :
~ SYAHADAT DIRI NYA ~
Jika sang Jiwa tiada Engkau kenal , bagaimana Engkau kembali kepada TuhanMu...???
Dan mempertanggung Jawabkan semua hal selama di Dunia ?
karena hanya JiwaMu lah yang di panggil Allah , untuk kembali ke pada-Nya .
Sang Jiwalah yang akan bertanggung jawab kelak di hadapan Allah SWT.
"MAKA KENALILAH JIWA, DAN IA ADALAH SEBENAR BENAR DIRIMU"
Engkau percaya silahkan....
Dan bila engkau tidak percayapun juga silahkan....
Dan Allah juga yang tetap menjadi saksiMu.
NiatKu cuma menyampaikan seujung kuku yang aku ketahui.
selebihnya kembali ke Diri masing masing.
Karena keyaqinan tiada wajib untuk dipaksakan.
Hamin Tehupelasury ke kajian amalan hizib sholawat dan syariat hakikat tarekat Makrifat tauhid )
Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan