Silsilah Syekh Abdul Qodir Jailani



Silsilah Syekh Abdul Qodir Jailani
Silsilah beliau baik dari bapak maupun dari ibu sambung sampai Rasûlullâh Saw. Nasab dari ayah adalah Syaikh Abdul Qâdir bin Abu Shâlih Jangki Dausat bin Abdillah bin Yahya al-Zahid bin Muhammad bin Dawud bin Musa bin Abdullâh al-Tsani bin Musa al-Juni bin Abdullâh al-Mahdi bin Hasan al-Mustanna bin Hasan al-Sibthi bin Ali bin Abi Thâlib, suami Sayyidatina Fatimah al-Zahra binti Rasûlullâh Saw.
Nasab dari ibu adalah Syaikh Abdul Qâdir bin Syarifah Ummul Khair Fatimah binti Abdullâh Sauma’i al-Zahid bin Abu Jamaluddin Muhammad bin Mahmud bin Thâhir bin Abu al-Atha’ Abdullâh bin Kamaluddin Isa bin Abi Alauddin Muhammad al-Jawad bin Ali al-Ridha bin Musa al-Kadzim bin Imam Ja’far al-Shâdiq bin Muhammad al-Baqir bin Zaenal Abidin bin Husain al-Syahid bin Ali bin Abi Thâlib, suami Sayyidatina Fatimah al-Zahra binti Rasûlullâh Saw., (Ittihâf al-Akâbir, halaman: 112 dan Adhwa’, halaman: 23).
Tarekat Qodiriyah
AFDHALUDZ DZIKRI FA'LAM ANNAHUU :
LAA ILAAHA ILLALLAAH - HAYYUM MAUJUUD.
LAA ILAAHA ILLALLAAH - HAYYUM MA'BUUD.
LAA ILAAHA ILLALLAAH - HAYYUM MAQSUD
ILAAHI ANTA MAQSUDI WA RIDHO KAMATLUBI, 'AATINI MAHABATAKA WA MA'RIFATAKA
LAA ILAAHA ILLALLAAH. (100X).
LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAH.
Ketahuilah bahwa dzikir yang paling utama ialah :
Tidak ada Tuhan melainkan Allah Maha Hidup lagi Ada.
Tidak ada Tuhan melainkan Allah Maha Hidup lagi disembah.
Tidak ada Tuhan melainkan Allah Maha Hidup lagi yang ku maksud
Ya Allah Engkau lah yang ku maksud dan kutuju, Karunia kan aku Mahabbah kepada Kepada Mu dan berMa'rifat kepada Mu.
Tidak ada Tuhan melainkan Allah. (100X).
Tidak ada Tuhan melainkan Allah, Muhammad utusan Allah.
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menuturkan dalam Fath Ar-Rabbani wal-Faidh Ar-Rahman:
بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
ٍ۞ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺁﻝِ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍٍ۞
Jika engkau masih merasa takut dan berharap pada manusia, maka dia menjadi tuhanmu. Jika engkau masih menghadapkan hatimu pada harta dunia, maka engkau adalah hambanya dan dia menjadi tuhanmu.
Tak ada cinta yang paling abadi, kecuali cinta seorang hamba kpd Allah. Seorang pencinta tak akan meninggal kan kekasihnya, baik saat suka maupun saat derita. Wahai org yg mengadukan musibahnya kepada makhluk, tanyalah dirimu, apakah pengaduanmu kpd makhluk berguna bagimu.?
Sesungguhnya semua makhluk tidaklah ada gunanya bagimu, tidak juga membahayakanmu. Jika engkau bergantung kepada makhluk seraya menyekutukan Allah, niscaya mereka akan menjauhkan dirimu dari jalan al-Haq, yakni jalan menuju Allah. Karena sebaliknya, mereka akan menjurumuskanmu ke dalam murka Allah dan menghalangimu dari curahan rahmat Allah.
Wahai orang bodoh yang mengharapkan ilmu, hendaklah engkau menyadari bahwa termasuk kebodohan jika mencari dunia bukan dari Rabb sebegai Pemiliknya. juga merupakan suatu kebodohan jika engkau mencari keselamatan dari bencana yang menimpamu dengan cara mengadukan harapan kepada makhluk.”
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠٰﻰ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠٰﻰ ﺍٰﻟِﻪٖ ﻭَﺻَﺤْﺒِﻪٖ ﺍَﺟْﻤَﻌِﻴْﻦَ
Ya Allah berikanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad dan atas keluarga beliau serta para sahabat beliau seluruhnya. ( Aamiin )


SHOLLALLAHU ALAA MUHAMMAD
MARHABAN YA SYAHRO ROMADHON
"Do’a Sulthon Al Aulia’ Sayyidina Syaikh ‘Abdul Qodir Al Jilani رحمه الله‎."
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Ini adalah : Do’a Sulthon Al Aulia’ Sayyidina Syaikh ‘Abdul Qodir Al Jilani رحمه الله‎. Yang Biasa Dibaca oleh Hadhrotus Syaikh Achmad Asrori Al Ishaqy رحمه الله‎. Untuk Menyambut Bulan Romadhon :
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ الصِّيَامِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ الْقِيَامِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ اْلاِيْمَانِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ الْقُرْأَنِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ اْلاَنْوَارِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ الْمَغْفِرَةِ وَالْغُفْرَانِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ الدَّرَجَاتِ وَالنَّجَاتِ مِنَ الدَّرَكَاتِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ التَّائِبِيْنَ الْعَابِدِيْنَ. اَلسَّلاََمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ الْعَارِفِيْنَ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ الْمُجْتَهِدِيْنَ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكِ يَا شَهْرَ اْلأَمَانِ. كُنْتِ لِلْعَاصِيْنَ حَبْسًا وَلِلْمُتَّقِيْنَ اُنْسًا. اَلسَّلاَمُ عَلَى اْلقَنَادِيْلِ وَالْمَصَابِيْحِ الزَّاهِرَةِ. وَالْعُيُوْنِ السَّاهِرَةِ. وَالدُّمُوْعِ الْهَاطِلَةِ. وَالْمَحَارِيْبِ الْمُتَعَطِّرَةِ. وَاْلعَبَرَاتِ الْمُنْسَكِبَةِ الْمُتَفَطِّرَةِ. وَاْلاَنْفَاسِ الصَّاعِدَةِ مِنَ الْقُلُوْبِ الْمُحْتَقِرَةِ.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ قَبِلْتَ صِيَامَهُمْ وَصَلاَتَهُمْ وَبَدَّلْتَ سَيِّئاَتِهِ بِحَسَنَاتِهِ. وَاَدْخَلْتَهُ بِرَحْمَتِكَ فِى جَنَّاتِكَ. وَرَفَعْتَ دَرَجَاتِهِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الراَّحِمِيْنَ.
Salam bagimu wahai bulan Romadhon. Salam bagimu wahai bulan qiyam (bulan untuk mendirikan sholat tarawih). Salam bagimu wahai bulan iman. Salam bagimu wahai bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur’an. Salam bagimu wahai bulan yang penuh cahaya. Salam bagimu wahai bulan yang penuh ampunan. Salam bagimu wahai bulan (untuk menaikkan) derajat dan keselamatan dari derajat yang rendah. Salam bagimu wahai bulan bagi orang-orang yang bertaubat dan ahli ibadah. Salam bagimu wahai bulan milik orang-orang yang ma’rifat. Salam bagimu wahai bulan milik orang-orang yang bersungguh-sungguh. Salam bagimu wahai bulan yang aman. Engkau adalah penjara bagi orang2 yang lakukan maksiat & kesenangan bagi orang2 bertakwa. Salam bagi pelita yang bersinar, mata-mata yang terjaga, airmata yang terus menetes, mihrab-mihrab yang semerbak mewangi, airmata yang tumpah, dan nafas-nafas yang naik dari hati yang hina.
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang Engkau terima puasa dan sholatnya, yang Engkau ganti kejelekannya dengan kebaikan, yang Engkau masukkan ke dalam surga-Mu dengan rahmat-Mu, dan yang Engkau angkat derajatnya dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Asih.”
Doa ini biasa dibaca hadhrotus Syaikh pada malam tanggal 1 Romadhon ba’da maghrib, dengan model talqin (Beliau membaca beberapa kalimat, lalu ditirukan oleh jamaah)
Dinukil dari Al Ghunyah li Tholibi Thoriq Al Haq karya Sulthon Al Aulia’ Sayyidina Syaikh ‘Abdul Qodir Al Jilani رحمه الله‎.
Share on Google Plus

About roslanTv Tarekat

Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.

0 comments:

Catat Ulasan