Mengenal "DIRI" adalah mengenal "SHOLAT"
“Man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu” artinya : Barang siapa mengenal diriNya maka dia akan mengenal Tuhannya..
“Man arafa nafsahu fakad arafa sholatahu” artinya : Barang siapa mengenal diriNya maka dia akan mengenal Sholatnya...
Mengenal "DIRI" adalah mengenal "SHOLAT", karena sholat terhubung dengan diri begitu ketat, begitu rapat, sehingga dibutuhkan pengenalan secara NYATA dan PASTI baru kenal Rahasia Sholat...
Rahasia Sholat itu letaknya pada "TAKBIRATUL IKHRAM"...
Setelah mengenal Sholat dengan benar, Allah mengatakan lagi :
“Man arafa sholatahu fakad arafa Muhammadu”...
artinya : Barang siapa telah mengenal Sholatnya dengan baik dan tepat maka dia akan mengenal MUHAMMAD-nya...
artinya : Barang siapa telah mengenal Sholatnya dengan baik dan tepat maka dia akan mengenal MUHAMMAD-nya...
MUHAMMAD itu ada dalam dirinya, dalam Al-Quran surah Al-Hujurat ayat 7 Allah berfirman :
“Wa’lamu anna fikum Rasullullah”
Yang artinya : Ketahuilah sesungguhnya Rasul itu ada dalam diri kamu...
“Wa’lamu anna fikum Rasullullah”
Yang artinya : Ketahuilah sesungguhnya Rasul itu ada dalam diri kamu...
Tetapi kebanyakan manusia tidak memahami dimana duduk Rasul-nya dalam diri itu, kecuali hanya orang-orang yang memahami Ilmu Hakikat dan Ma'rifatullah sajalah yang memahami kedudukan Rasul-nya dalam dirinya...
Sesungguhnya Rasul dalam dirinya itu dapat-lah dimintakan pertolongan untuk memberikan jalan keluar atas segala permasaalahan yang ada di muka bumi ini, Allah berfirman :
“Laqad jaa`akum min rasulum min anfusikum” artinya : Sesungguhnya Rasul telah datang pada diri kamu...
“Laqad jaa`akum min rasulum min anfusikum” artinya : Sesungguhnya Rasul telah datang pada diri kamu...
di ayat yang lain Allah berfirman :
“Wama arsalnaka illa kaffatan linnasi basiiran wanajiiran”...
artinya : Sesungguhnya Rasul itu di-utus untuk semua manusia (kaffatan linnasi = untuk semua manusia)...
“Wama arsalnaka illa kaffatan linnasi basiiran wanajiiran”...
artinya : Sesungguhnya Rasul itu di-utus untuk semua manusia (kaffatan linnasi = untuk semua manusia)...
Untuk apa ?..
Untuk memberi kabar GEMBIRA dan kabar TAKUT pada manusia itu...
Allah berfirman :
“walakinna akharaannasi la ya’lamuuna”... artinya : Tapi kebanyakan manusia tidak mengenal MUHAMMAD-nya...
“walakinna akharaannasi la ya’lamuuna”... artinya : Tapi kebanyakan manusia tidak mengenal MUHAMMAD-nya...
Jika manusia tidak mengenal Rasul-nya, maka dia akan menjadi orang-orang yang celaka di dunia dan akhirat...
Sesungguhnya Hakikat dan Ma'rifatullah sangat penting dalam kehidupan seorang diri manusia...
Rasullullah s.a.w. telah mengatakan :
Syareat itu perkataan KU (Asyareatu aquali)
Tarekat adalah perbuatan KU (Wal tarekatu af-ali)
Hakikat adalah keadaan KU (Wal hakekatu ahwali)...
Ma'rifat adalah modal KU (Walma'rifatu rassamali)...
Syareat itu perkataan KU (Asyareatu aquali)
Tarekat adalah perbuatan KU (Wal tarekatu af-ali)
Hakikat adalah keadaan KU (Wal hakekatu ahwali)...
Ma'rifat adalah modal KU (Walma'rifatu rassamali)...
Ke-empat perkara ini disebut "SYAREAT MUHAMMAD"
Jangan sampai kita baru menguasai Fiqih saja lalu kita meng-klaim bahwa kita telah menguasai "Syareat Muhammad"...
Syareat Muhammad mencakup empat permasaalahan yaitu :
Awal, Akhir, Zahir dan Batin...
Syareat, Tarekat, Hakikat, Ma'rifat...
Iman, Islam, Tauhid dan Ma'rifat...
Awal, Akhir, Zahir dan Batin...
Syareat, Tarekat, Hakikat, Ma'rifat...
Iman, Islam, Tauhid dan Ma'rifat...
Itulah kaedah orang-orang mukmin, para wali-wali Allah, orang-orang yang taat dalam jalan kebenaran, mereka mengkaji permasaalahan ini dengan hati yang sangat rendah...
Tapi kebanyakan orang-orang yang hatinya sangat tinggi dan sombong di muka bumi ini mereka telah menyalahkan dan mengatakan guru-guru yang Mursyid sebagai orang-orang yang sesat, hal ini perlu di-pahami dengan baik, ditarik kembali pemahaman mereka sehingga mereka dapat memahami kebenaran dari ilmu yang di bawa oleh Rasullullah s.a.w., sampai kepada Sahabat-sahabat, kemudian sampai kepada Tabi-tabi’in dan sampai-lah kepada Guru-guru pada hari ini...
Maka sesungguhnya kita harus berjalan dimuka bumi ini sambil mencari seorang guru...
Guru yang kita cari jangan sembarangan guru, tapi guru yang berpangkat Mursyid, karena hanya guru Mursyid-lah yang bisa membawa KEBENARAN pada seseorang...
Guru Syareat disebut Ustadz, Mudaris atau Murabbi..
Guru Tarekat disebut Syekh..
Guru Hakikat disebut Mursyid..
Guru Ma'rifat disebut Wali..
Guru Tarekat disebut Syekh..
Guru Hakikat disebut Mursyid..
Guru Ma'rifat disebut Wali..
Kenapa guru Ma'rifat disebut WALI ?
Karena dia telah memper-jumpa-kan manusia dengan Allah swt, dia menjadi punggung terbesar, dia menjadi "WASILAH" terbesar...
Itulah Wasilah terbesar yang telah diambil oleh MUHAMMAD, sehingga kita semua wajib ber-SHOLAWAT kepadanya...
Namun kebanyakan orang-orang mengatakan sholawat itu adalah :
“Innallaha wamalaa ikatahu yusalluuna alannabi”..
“Innallaha wamalaa ikatahu yusalluuna alannabi”..
“Shollu alannabi” itu dianggap sebagai ucapan sholawat, padahal ayat tersebut adalah PERINTAH untuk MELAKUKAN bukan untuk membaca-nya...
Jika kita memahami Hakikat dan Ma'rifatullah dengan benar maka "KEMATIAN" akan menjadi mudah bagi kita, kematian tidak menakutkan lagi, liang kubur tidah menjadi perih...
Karena selama ini orang takut pada liang kubur, padahal seorang mukmin dia harus dapat menanggapi hal ini dengan baik, menanggapi panggilan Allah Swt dengan baik, dan pada saat dia mengalami kematian, dia mati dalam ke-adaan yang "KHUSNUL KHATIMAH" (Khusnul Khatimah artinya dia mengetahui Ilmu tentang kematian atau Ilmu Sakratul Maut)...
Carilah ILMU sampai engkau taklukan MAUT, karena kalau engkau tidak taklukan maut, maka maut akan menaklukan engkau....
# Edi Anshori
0 comments:
Catat Ulasan